Sejarah

PEMBAWA MISI PARA NABI

Keadaan yang diliputi kehampaan ilmu. Kejahilan melumuri sendi-sendi kehidupan. Keterpurukan akidah mengiris tajam jantung umat. Syariat tak lagi mewarnai masyarakat. Kondisi semacam itu kental mengotori kehidupan penduduk Najed. Secara keyakinan, banyak orang terjatuh ke dalam jurang kesyirikan. Kuburan pun dikeramatkan. Dijadikan tempat meminta-minta, istighatsah kepada mayit yang ada di dalam kubur. Di antara tempat yang dikeramatkan di Najed, yaitu kuburan yang dianggap sebagai kuburannya Shahabat Zaid bin Khaththab. Karenanya, tak mengherankan bila kuburan pun dibangunkan kubah padanya. Beragam khurafat pun tumbuh subur di tengah penduduk Najed. Bid’ah, mengadaada satu ajaran yang tak pernah ada tuntunan syariatnya, namun disandarkan bahwa hal itu dari agama, pun menggerogoti umat.

Beliau mendapati umat tenggelam dalam kebid’ahan, kesesatan dan hawa nafsu. Tergambar sebagaimana disampaikan Rasulullah

لَتَتَّبِعَنَّ سُنَنٌ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذَرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوْا حُجْرَ ضَبٍّ لَدَخَلْتُمُوْهُ

”Sungguh kalian akan mengikuti orangorang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, sehingga walaupun mereka masuk ke lubang dhab (sejenis binatang reptil), niscaya kalian akan ikut masuk juga.” [H.R. Al Bukhari dan Muslim dari Shahabat Abu Sa’id Al Khudri رضي الله عنه ].

Melihat kondisi yang begitu rusak, Asy Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab رَحِمَهُ اللهُ berupaya untuk memperbaikinya. Melalui pendekatan dakwah yang ilmiah dan penuh hikmah, Asy Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab senantiasa mengajak penduduk Najed ke jalan Islam sebagaimana diajarkan Rasulullah . Masyarakat diajak untuk kembali kepada Al Quran dan As Sunnah sebagaimana dipahami salafushshalih (orang-orang saleh saleh terdahulu, yaitu para sahabat, tabi’in, dan para pengikutnya). Melalui cara inilah keadaan umat akan menjadi baik. Itulah upaya yang ditempuh guna mengobati penyakit kronis yang melekat pada umat. Tidak ada obat yang mujarab kecuali dengan apa yang telah dibawa oleh Rasulullah . Penyembuhan penyakit masyarakat seperti itu telah terbukti.

وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

”Dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) saling bermusuhan, maka Allah mempersatukan hati kalian, lalu jadilah kamu karena nikmat Allah orangorang bersaudara. Dan kalian telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kalian dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kalian mendapat petunjuk.“ [Q.S. Ali Imran:103].

Saat masyarakat diliputi kejahilan, kondisi masyarakat pun tercabik-cabik akidah, akhlak, dan persaudaraannya. Maka, Islam datang membawa rahmat bagi segenap alam semesta. Yang dulunya diliputi permusuhan hingga melebihi ratusan tahun, setelah Islam mencelup mereka, maka masyarakat pun berubah menjadi masyarakat bertauhid, berakhlak mulia, dan kokohnya persaudaraan. Islam dengan pemahaman salafushshalih mampu memutar roda kehancuran menjadi tumbuh membaik, dengan izin Allah

Dakwah para rasul Allah adalah mengajak kaumnya untuk bertauhid,
mengesakan Allah dan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun. Misi dakwah para rasul Allah, yaitu menyerukan untuk memurnikan segenap peribadahan hanya bagi Allah  semata. 

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ

”Dan sungguh Kami telah mengutus seorang rasul pada setiap umat (untuk menyampaikan), beribadahlah hanya kepada Allah dan jauhi thaghut.“ [Q.S. AnNahl:36].

Dakwah semacam itu pula yang diemban Asy Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab. Misi yang diajarkan Asy Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab ke tengah masyarakat adalah sebagaimana misi para rasul Allah. Asy Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab menebarkan misi para nabi. Jejak dakwah yang digaungkan oleh Asy Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab hingga kini tetap ditegakkan oleh para ulama dan pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Semoga Allah senantiasa menjaga para ulama, penguasa, dan para dai yang menyerukan tauhid. Allahu a’lam.

Oleh: Al Ustadz Abu Faruq Ayip Syafrudin

Sumber: Pembawa Misi Para Nabi Majalah Qudwah
Edisi 56 Vol.05 1439H

 

Comment here